Selasa, 04 Januari 2011

Sentilan Ahmadinejad di PBB! Dahsyat!

Ada yang unik pada pidato Mahmoud Ahmadinejad di sidang tahunan Majelis Umum PBB di New York, Kamis 23 September 2010. Presiden Iran itu membawa kitab al-Qu’ran dan Alkitab. Bahkan dia mempertunjukkan kitab suci umat Muslim dan Kristen itu kepada para hadirin.
Aksi itu dilakukan Ahmadinejad pada pertengahan pidato, setelah para diplomat dari Amerika Serikat, Eropa dan negara-negara lain melakukan aksi boikot (walkout).
Saat mempertunjukkan dua kitab suci itu, Ahmadinejad menyayangkan kasus pelecehan terhadap al-Qur’an. “Kitab suci Qur’an merupakan Buku yang Ilahi dan keajaiban abadi bagi Islam,” kata Ahmadinejad dalam pidatonya, sesuai dengan naskah yang dikirim ke laman resmi PBB.
“Kita secara bijak harus mencegah jangan sampai masuk ke tangan-tangan Setan. Mewakili bangsa Iran, saya menaruh hormat kepada semua Kitab Ilahi dan para pengikutnya. Ini adalah al-Qur’an dan ini adalah Alkitab. Saya menghormati keduanya,” kata Ahmadinejad sambil memperlihatkan kedua kitab suci itu.
Sebelumnya, dia mengingatkan bahwa para nabi ilahi memiliki misi bagi umat manusia untuk percaya pada satu Tuhan (monoteisme), cinta dan keadilan sekaligus menunjukkan belas kasih bagi kemakmuran serta menjauhi ateisme dan egoisme.
Namun, pemimpin berusia 53 tahun itu menyayangkan bahwa ajaran para nabi itu sering tercermar oleh “ego dan nafsu tamak” manusia. Dia selanjutnya memberi sejumlah contoh bagaimana manusia sudah berkali-kali diperingati oleh para utusan Tuhan.
“Nimrod menghadapi Hazrat Abraham dan Firaun menghadapi Hazrat Musa. Kaum tamak menghadapi Hazrat Yesus Kristus dan Hazrat Muhammad (damai beserta kita sekalian). Dalam beberapa abad terakhir, etika dan nilai kemanusiaan telah ditolak sehingga menyebabkan keterbelakangan,” kata Ahmadinejad.
Dia pun menyayangkan bahwa nafsu untuk mendapatkan kapital dan dominasi telah menggantikan ajaran monoteisme, yang merupakan gerbang bagi cinta dan persatuan. “Ini akhirnya memunculkan berbagai konflik yang membuka jalan bagi terjadinya perbudakan dan kolonialisme,” kata Ahmadinejad.
Selanjutnya, Ahmadinejad mulai melontarkan kritik pedas kepada AS, kapitalisme, dan juga kepada PBB. Itulah yang membuat para delegasi dari sejumlah negara melakukan aksi boikot dengan meninggalkan ruang sidang saat Ahmadinejad masih berpidato.
Menurut stasiun televisi CNN, mereka yang walkout adalah delegasi AS, Inggris, Swedia, Australia, Belgia, Uruguai dan Spanyol. Selain itu, para delegasi dari 27 negara Uni Eropa sebelumnya bersepakat meninggalkan sidang bila Ahmadinejad membuat pernyataan yang menebar kebencian.
Liputan6.com, New York: Pidato Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad menimbulkan kegeraman di kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Kamis (23/9) ketika ia mengatakan bahwa kebanyakan orang yakin pemerintah Amerika Serikat-lah yang melakukan serangan 11 September.
Ia juga memicu aksi mundur (walkout) di Majelis Umum PBB tidak lama setelah Presiden AS Barack Obama menawarkan rancangan negosiasi dengan Iran mengenai masalah nuklir. Delegasi AS memimpin aksi walkout delegasi Barat yang marah karena komentar Ahmadinejad atas serangan Al-Qaeda pada World Trade Center yang hanya berjarak 6Km dari markas PBB. Delegarasi Uni Eropa segera menyusul keluar setelah delegasi AS.
Presiden Iran itu mengemukakan suatu teori bahwa “beberapa unsur pemerintah AS mengatur serangan untuk membalikkan kondisi perekonomian Amerika yang melemah dan untuk menggenggam Timur Tengah sekaligus demi menyelamatkan rezim Zionis. “Mayoritas rakyat AS begitu juga politisi dan pemimpin lain setuju atas pandangan ini,” katanya yang membuat keheranan peserta di ruangan itu.
Sekitar 3.000 orang tewas dalam serangan yang dilakukan Al-Qaeda yang membajak pesawat dan menabrakkannya ke gedung WTC di New York, Pentagon di Washington, dan ke lapangan di Pennsylvania. Delegasi AS mengecam pemimpin Iran tersebut dalam satu pernyataan yang dikeluarkan bahkan sebelum Ahmadinejad menyelesaikan pidatonya.
“Dibanding mewakili aspirasi dan niat baik dari warga Iran, Ahmadinejad malah kembali memilih untuk menyampaikan teori konspirasi keji dan sentimen anti-Semit yang menjijikkan dan tidak berdasar,” kata Mark Kornblau, juru bicara delegasi AS. Obama tidak memberikan komentar secara publik tapi seorang pejabat senior AS mengatakan, “Presiden memaknai pernyataan itu sebagai sesuatu yang menyakitkan dan menyerang, khususnya karena disampaikan berdekatan dengan lokasi Ground Zero.”
Menteri Luar Negeri Kanada, Lawrence Cannon, mengatakan pernyataan Ahmadinejad sebagai “pelanggaran besar atas standar internasional dan semangat PBB.” Pemimpin Iran itu kerap melakukan hal kontroversial di sidang Majelis Umum PBB. Tahun lalu ia melakukan aksi mundur setelah memberi pernyataan mengenai Israel.
Pidato tahun ini juga menyerang Israel yang ia sebut sebagai “Zionis.” Ahamadinejad mengkritik kekuatan utama dunia yang mencoba menghentikan program nuklir Iran, menuduh mereka berusaha memonopoli kekuatan nuklir sembari “terus menjaga, menambah, dan meningkatkan kecanggihan persenjataan nuklir mereka sendiri.” Ia mengatakan pada 2011 seharusnya dijadikan tahun perlucutan senjata nuklir –”Energi Nuklir untuk Semua, Senjata Nuklir Tidak untuk Siapapun.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar