Kondisi buruk Rezim Zionis ini membuat para pendukungnya tidak dapat menyembunyikannya dan terpaksa mengakui kondisi tersebut. Dalam berbagai laporannya mereka juga mengisyaratkan hal ini. Laporan CIA menjelaskan bahwa Israel hanya dapat bertahan selama 20 tahun lagi. Laporan ini menjelaskan secara nyata pandangan para elit politik Barat soal runtuhnya Israel.
CIA menyebut Israel akan bernasib sama dengan rezim Apartheid Afrika Selatan. Sikap Barat ini belum pernah terungkap sebelum kekalahan memalukan Israel dari Hamas dan Hizbullah. Namun setelah kekalahan itu, berbagai laporan dinas rahasia Barat menyebutkan nasib pasti Israel dan keruntuhan rezim ini.
Krisis di Israel memang cukup parah sehingga sejumlah petinggi rezim ilegal ini pada tahun-tahun terakhir mengakui proses runtuhnya rezim Tel Aviv. Menurut mereka, proses ini kian cepat mengingat kondisi dalam negeri Israel yang dilanda berbagai krisis.
Presiden Israel, Shimon Peres menyebutkan friksi tajam di dalam negeri Israel dan menandaskan, jika friksi ini terus berlanjut maka Israel akan berakhir seperti Uni Soviet, Chekoslovakia dan Yugoslavia. Ditambahkannya, Israel akan runtuh dari dalam.
Mantan ketua parlemen Israel (Knesset) Avraham Burg beberapa waktu lalu kembali menekankan bahwa Israel tengah menuju kehancuran. Avraham Burg manambahkan, Israel sebagai rezim arogan dan haus perang akan berakhir seperti Sparta di Yunani. Menurut Burg, praktisnya hitungan mundur bagi hancurnya Israel telah dimulai.
Pernyataan para pejabat Israel dan laporan CIA membuktikan keputusasaan para pemimpin dan pendukung Israel. Dan sekali lagi, usia rezim ilegal Israel telah memasuki masa istirahat dan tak lama lagi Tel Aviv akan terhapus dari peta dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar